Setelah mengalami patah hati (lagi) aku berusaha melupakan dia tapi sulit. Hanya sebulan, haha hubungan itu hanya berjalan sebulan, bisa jadi ga pantes untuk di akui bahwa aku punya mantan kaya dia. Sebener nya bukan ini yang akan ku ceritakan tapi salah seorang lelaki yang telah megisi hari hari, menemani, dan ga ada kata lelah buat ngadepin sikap egois nya aku.
Waktu itu hari kamis, hari dimana semua pelajaran full masuk. sungguh menyebalkan, memakai baju praktek hitam merah yang membuat badan gerah saat di kelas apalagi di tengah lapang. Dikelas, aku dan teman teman hanya menunggu waktu 15 menit lagi untuk jam istirahat. Bener-bener BT, ngantuk beberapa kali terus saja menguap. 15 menit pun tak kerasa dengan penerangan bahasa inggris yang selalu ngacoblak padahal kita gatau beliau berkata apa. hehe
"cus ah kantin" kata Kurnia
"Ayo Zia kita ke kantin, jangan galau terus deh" Ujar Ani.
Aku pun hanya tersenyum dan mengikuti mereka ke kantin. Setiba di kantin seperti biasa aku memesan susu Dancow putih dingin yang di blender.
Waktu itu hari kamis, hari dimana semua pelajaran full masuk. sungguh menyebalkan, memakai baju praktek hitam merah yang membuat badan gerah saat di kelas apalagi di tengah lapang. Dikelas, aku dan teman teman hanya menunggu waktu 15 menit lagi untuk jam istirahat. Bener-bener BT, ngantuk beberapa kali terus saja menguap. 15 menit pun tak kerasa dengan penerangan bahasa inggris yang selalu ngacoblak padahal kita gatau beliau berkata apa. hehe
"cus ah kantin" kata Kurnia
"Ayo Zia kita ke kantin, jangan galau terus deh" Ujar Ani.
Aku pun hanya tersenyum dan mengikuti mereka ke kantin. Setiba di kantin seperti biasa aku memesan susu Dancow putih dingin yang di blender.